Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

cerita berepisode - AFAF

Sebelum mulai cerita, gue mau kenalan dulu, nama gue Afaf, gue mahasiswi di salah satu universitas negeri di Palembang, gue cantik, baik, imut, dan pastinya lu nggak bakal bosen dah hidup bareng gue, hoeks. Kedepannya kita bakal sering ketemu, karena habis kenalan, harus pedekate dong, baru deh jadian. Eh, maksudnya sama tulisan tuliasan gue ye, enak aja sama gue. Oke, oke, sampe sini aja kenalannya, kalo mau lebih lanjut tanya di kolom komentar, hehe. episode 1 EMBER GENTAYANGAN   Gue Afaf, eh, udah kenal ya? Hihi, lupa. Dulu waktu pertama masuk kuliah gue sempet masuk asrama. (sempet apaan, itu satu tahun tauk! Eh, iya ya?) maksudnya satu tahun wajib asrama, maklum, anak beasiswa. Nah, selama gue di asrama, banyak banget kejadian yang nggak mungkin bikin lu nggak penasaran. Salah satunya adalah kejadian ember gentayangan, ngik, ngik, ngik, ngik. (woi, bisa diem nggak, masih mau tidur nih, hehe, sorry sorry).  Nah, kalian pasti mikirnya langsung ke ceri...

cerpen baru - Hai Kamu!

Hai kamu, yang berhenti berjuang di bulan Maret dan aku yang baru menyadari perjuanganmu di penghujung bulan Desember. Sepertinya Desember yang penuh ketidakjelasan ini memberikanku secercah ingatan tentang kamu. Desember ini (2010) yang terkadang terik, lalu hujan deras, telah mengilhamiku. Seperti itulah aku, kadang marah, dan terkadang menangis, aku hanya bisa menjadi angin sepoi saat di sore hari saja. Dan sepertinya semilir angin itu membawakan aku sebuah keingintahuan tentangmu. Hai kamu, yang pertama hadirmu di penghujung Desemberku tahun lalu. Aku ingat, kita pernah tertawa bersama, sakit bersama, dan mungkin, menangis bersama. Kamu selalu bisa menjadikan mataku ini menyipit karena tertawa. Kamu tahu, sebenarnya aku tersipu saat kamu bilang aku seorang pemarah dan tidak punya perasaan, meski hanya lewat kode.  Hai kamu, yang menjadi harapan diam-diamku di awal tahun 2010. Januari yang menyimpan banyak misteri itu, rasa sakit yang disembunyikan mama karena taku...

think off before decide ;)

Don't dig a hole in a hole 'cause you will make a lake which can't be dry in your whole wake please dig a hole in a hole then you'll find treasure which's not measured but it will break your life 'cause after that you'll never strive -Annisa Fadhilah-

pidato tentang kesedihan (blue)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, (Muqaddimah) (10). إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚوَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal. (al-mujadalah:10) Blue in Informal meaning is sth (of a person or mood) melancholy, sad, or depressed. "he's feeling blue" synonyms: depressed , down , sad , unhappy , melancholy , miserable , gloomy , dejected , dispirited , downhearted , downcast , despondent , low , glum ; informal down in the dumps "Mom was feeling a bit blue" Kesedihan adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, keh...

cerpen fiksi tema cinta dan detektif

S arah melamun, dia masih memikirkan kata-kata abang Januar. Sarah diam, lamunannya lama sekali, pandangannya kosong, sepertinya kejadian siang tadi membuat dia benar benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan, Sarah bingung, kenapa abang Januar bisa bisanya menampar Haris di depannya, memangnya apa yang sudah Haris lakukan sampai abang Januar semarah itu melihat wajahnya, menemui Sarah dan Haris pulang bersama. Sarah berbaring dikamarnya, ditariknya buku diari dari tas yang dilemparnya sepulang tadi, “Sarah heran, mengapa abang Januar tega teganya menampar orang yang sudah baik pada Sarah. Sarah tidak pernah melihat bang Januar seemosi itu, apa yang membuat abang menjadi seperti ini? Sarah bingung” Ada yang mengetuk pintu, Sarah berhenti menulis, “Sebentar”, segera ia buang wajah marahnya saat ditengoknya abangnya itu, Sarah menunduk, takut, “Sarah, usah kau ajak lagi bajingan itu datang kemari, kalau tidak, kau pula yang abang hajar” Januar tahu adiknya takut, takut s...