cerpen baru - Hai Kamu!
Hai kamu, yang berhenti berjuang di bulan Maret dan aku yang
baru menyadari perjuanganmu di penghujung bulan Desember. Sepertinya Desember
yang penuh ketidakjelasan ini memberikanku secercah ingatan tentang kamu.
Desember ini (2010) yang terkadang terik, lalu hujan deras, telah mengilhamiku.
Seperti itulah aku, kadang marah, dan terkadang menangis, aku hanya bisa
menjadi angin sepoi saat di sore hari saja. Dan sepertinya semilir angin itu
membawakan aku sebuah keingintahuan tentangmu.
Hai kamu, yang pertama hadirmu di penghujung Desemberku
tahun lalu. Aku ingat, kita pernah tertawa bersama, sakit bersama, dan mungkin,
menangis bersama. Kamu selalu bisa menjadikan mataku ini menyipit karena
tertawa. Kamu tahu, sebenarnya aku tersipu saat kamu bilang aku seorang pemarah
dan tidak punya perasaan, meski hanya lewat kode.
Hai kamu, yang menjadi harapan diam-diamku di awal tahun
2010. Januari yang menyimpan banyak misteri itu, rasa sakit yang disembunyikan
mama karena takut mengganggu konsentrasiku, rasa suka yang aku simpan, dan kamu
yang diam-diam memiliki hasrat padaku. Kita mulai semakin dekat, rasa takut,
khawatir, serta gombalan-gombalan yang terlihat seperti canda itu, aku
mengenalinya, matamu tak mampu berbohong. Kau melepas sweatermu meski kau tahu
akan merasa dingin. Sweater itu, abu-abu dan lusuh, tapi begitu tulus. Aku
megingatnya, aku ingat semuanya. Saat kau berjalan bersamaku, membawakan
sepatuku, menyanyikan lagu untukku, meminta foto bersamaku, aku ingat. Aku
rasanya ingin menangis saja jika ingat aku bohong padamu untuk menolakmu secara
halus. Aku menginginkanmu.
Hai kamu, yang memberiku salam di awal Februari dan Maret.
Tapi aku malah dengan kasarnya memberitahumu aku tidak sebaik itu untuk
menjawab pesanmu. Kau tahu, aku takut, aku hanya takut, aku takut akan candu
padamu. Dan pada maghrib pertengahan Maret dimana aku begitu bodoh, lagi-lagi
menolakmu karena malu. Kumohon sadarlah, kau salah. Kau salah mengira jika aku
memandang rendah dirimu. Kau salah jika berpikir aku tak suka. Kau itu harapanku,
dan masih menjadi harapanku. Kamu adalah December Wishku. Jangan berhenti di
Maret.
Desember 2009 – Desember 2010.
Komentar
Posting Komentar